Keutamaan Wukuf di Arafah
Wukuf di Arafah merupakan salah satu rukun haji yang harus dilakukan oleh setiap jamaah agar ibadah hajinya sah, sebagaimana disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW (Shollallahu alaihi wassalam), “al-hajju `arafah” artinya haji itu adalah Arafah. Ini mengandung makna bahwa wukuf di Arafah adalah puncak syarat sahnya ibadah haji. Wukuf berasal dari kata “waqafa” yang artinya “berhenti”. Secara harfiah wukuf berarti berdiam diri.
Wukuf secara mudah dapat diartikan hadir di Arafah baik sengaja atau tidak dalam rentang waktu antara tergelincirnya matahari (masuk waktu Dhuhur) tanggal 9 Dzulhijjah hingga menjelang waktu Subuh tanggal 10 Dzulhijjah. Kehadiran ini tidak harus lama, yang penting pernah di sana.
Pada saat wukuf disarankan untuk memperbanyak doa sambil menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangan. Juga memperbanyak taubat memohon ampunan Allah SWT (subhanahu wa taala). Sebab saat wukuf adalah saat yang utama untuk berdoa, memohon ampun dan bertaubat. Selain itu juga perbanyak ibadah lainnya seperti membaca Al Qur`an, takbir, tahmid, tahlil dsb. Selama wukuf jangan sampai melakukan sesuatu yang tidak pantas atau tidak sesuai dengan kesucian ibadah.
Wukuf adalah ibadah pokok atau rukun terbesar dalam rangkaian ibadah haji. Mengenai hal ini, Rasulullah Saw. bersabda: الحج عرفة
Artinya: “Bagian pokok haji adalah wukuf di Arafah.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi).
Jamaah haji yang tidak melakukan wukuf di Arafah akan mendapat konsekuensi berupa tiga kewajiban yang harus dilaksanakan, yaitu pertama, melakukan tahallul untuk melepas status ihramnya dengan cara melakukan amalan umrah (tawaf, sai,dan bercukur) dengan diniati tahallul dari haji. Kedua, segera melaksanakan qadla haji di tahun berikutnya bila memungkinkan.
Ketiga, membayar dam fawat (denda karena tidak berwukuf) yang dilaksanakan saat melakukan haji qadla. Ketentuan dam fawat ini adalah menyembelih seekor kambing. Bila hal itu tidak memungkinkan, maka diganti dengan puasa sepuluh hari (3 hari saat ihram dan 7 hari ketika telah sampai di Tanah Air).
Arafah berjarak sekitar 25 km di sebelah Timur kota Makkah dan merupakan padang pasir yang amat luas dan di bagian belakang dikelilingi bukit-bukit batu yang membentuk setengah lingkaran.Saat ini sudah ditanami dengan pohon-pohon. Di padang yang luas ini, pada berkumpullah lebih dari dua juta umat Islam dari berbagai pelosok dunia untuk melaksanakan inti ibadah haji, ibadah wukuf.
Di Padang pasir ini terdapat Jabal Rahmah. Sebuah bukit dengan tugu yang diyakini tempat bertemunya Nabi Adam dan istrinya Hawa setelah terpisah dan hidup terpencar hampir 200 tahun menyusul diturunkannya mereka ke bumi dari surga. Adam konon, diturunkan di jazirah India . Sedangkan Hawa turun di Irak. Keduanya baru bertemu di Jabal Rahmah. Barangkali karena itupula maka namanya Bukit Kasih Sayang (jabal=bukit, rahmah=kasih sayang). Namun di bukit itu telah banyak coretan nama yang kadang beruliskan nama Indonesia . Pada puncak haji, mendaki Jabal Rahmah tidak dianjurkan. Panitia haji khawatir, jamaah tersesat tak dapat menemukan tenda tempatnya menginap.