Badal Haji atau Umroh : Pengertian, Syarat dan Hukumnya
Uskinu | Badal artinya secara harfiah adalah menggantikan atau mewakili, sehingga badal haji atau umroh memiliki arti mewakili seseorang dalam ber-Haji atau Ber-Umroh.
Badal haji atau umrah dapat dilakukan dengan syarat orang yang membadalkan sudah pernah menjalankan ibadah haji dan orang yang dibadalkan sudah uzur baik karena sakit, renta/lansia, atau wafat seperti keterangan riwayat hadits berikut ini:
أن النبي صلى الله عليه وسلم سمع رجلا يقول لبيك عن شبرمة، فقال: من شبرمة؟ قال: أخ لي أو قريب لي، قال: حججت عن نفسك؟ قال: لا، قال: حج عن نفسك ثم حج عن شبرمة
Artinya, “Rasulullah SAW mendengar seorang sahabat melafalkan talbiyah, ‘Labbayka untuk Syabramah.’ Ia bertanya, ‘Syabramah siapa?’ ‘saudara atau kerabatku,’ kata orang tersebut. ‘Kau sudah berhaji?’ ‘Belum,’ jawabnya. ‘Kau sendiri harus berhaji terlebih dahulu, kemudian boleh membadalkan,’” (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Dalam pembadalan haji atau umrah, semua ketentuan ibadah keduanya berlaku, termasuk anjuran pelafalan niat badal haji atau badal umrah. Pelafalan niat dianjurkan untuk kemantapan niat di dalam hati.
ويستحب التلفظ بالنية التي يريدها مما مر، لتأكد ما في القلب كسائر العبادات فيقول بقلبه وجوبا وبلسانه ندبا
Artinya, “(Jamaah) dianjurkan untuk melafalkan niat ibadah (haji atau umrah) yang dia kehendaki sebagaimana penjelasan telah lalu untuk memantapkan hatinya, sebagaimana ibadah yang lain. Ia wajib menyatakan niat dalam hatinya, dan sunah melafalkan dengan lisannya,” (Lihat Syekh Sa‘id bin Muhammad Ba‘asyin, Busyral Karim, [Beirut, Darul Fikr: 1433-1434 H/2012 M], juz II, halaman 517). Sumber: https://islam.nu.or.id/haji-umrah-dan-kurban/niat-badal-umrah-jIj5b
Lantas kapan badal Haji atau badal umroh bisa dilaksanakan, ya tentunya kapan saja sesuai kesepakatan antara pihak keluarga dan pihak yang akan melaksanakan badal tersebut, terkhusus pada badal haji pelaksanaan badalnya tentunya harus pada bulan haji. Sangat perlu dipahami bila Anda ingin membadalkan seseorang untuk haji atau umroh, sebaiknya bertanya terlebih dahulu kepada Kyai atau guru agama, guru ngaji, atau ustaz yang betul-betul mengerti akan hal ini, dimaksudkan agar proses membadalkan dan dibadalkan dapat Anda pahami dengan baik. Semoga bermanfaat